Jahe merupakan salah
satu akar-akaran yang fungsinya meluas, tidak hanya sebagai bahan makanan,
namun juga sebagai obat-obatan yang sangat manjur.
Karena keunggulannya
ini, budidaya jahe sudah banyak dilakukan banyak orang.
Selain menguntungkan,
menanam jahe di rumah hitung-hitung dapat mengurangi resiko berbagai macam
penyakit.
Nah, untuk kamu yang
ingin tahu bagaimana cara menanam tanaman super satu ini, kamu datang di tempat
yang tepat!
Cara menanamnya bisa
menggunakan 2 media tanam, yaitu tanah kebun atau tanah dalam pot.
Keduanya dapat
menghasilkan jahe berkualitas tinggi, tergantung bagaimana kamu melakukan
proses tanamnya.
Berikut adalah cara
menanam jahe paling mudah bagi para pemula!
Cara Menanam Jahe
Macam-Macam Bibit Jahe
Sampai sekarang sudah
ada berbagai macam budidaya jahe, yaitu:
Jahe putih besar (gajah): umbinya besar,
berwarna putih sedikit kekuningan dengan diameter sekitar 8 sampai 8,5 cm
Jahe putih kecil (emprit): umbinya kecil dan
berlapis-lapis, berwarna putih kekuningan dengan diameter sekitar 3 sampai 4 cm
Jahe merah: umbinya kecil berlapis, beraroma
tajam, berwarna merah sampai jingga muda dengan diameter sekitar 4 sampai 4,5
cm
Cara Pembibitan Jahe
Sebelum
kita terjun ke cara menanam jahe yang baik dan benar, hal yang pertama kali
harus kita perhatikan adalah bibit yang akan kita tanam.
Cara
budidaya jahe yang paling populer adalah melalui sistem stek rimpang yang
umurnya sudah minimal 10 bulan.
Ini
terlihat dari kulitnya yang licin, keras, mengkilat, dan tidak mudah
terkelupas.
Benih
bibit pun tentunya harus jelas, tidak tersentuh oleh varietas lainnya.
Jenis
bibit yang akan kamu tanam harus disemai terlebih dari dahulu agar terbentuk
tunas kecil pada umbinya.
Langkah petunasan ini bisa
dikakukan dalam gedung menggunakan alas dari bambu ataupun dengan tanah.
Bibit
yang benara adalah yang sudah memiliki tunas sekitar 1 sampai 2 cm.
Bibit
juga dapat direndam antibiotik untuk menghindari terkena infeksi bakteri yang
mengancam pertumbuhan jahe.
Persiapan Pot dan Media Tanam
Untuk para pemula, cara menanam jahe bisa dimulai dengan
menggunakan media tanam pot yang berisi tanah gembur.
Pastikan ukuran tanah potnya lebih dari 30 cm x 35 cm agar
tanahnya tidak ambles ke bawah saat sedang disiriram.
Agar lebih subur, campurkan dengan pupuk kandang atau pupuk
organik lainnya dengan perbandingan 1:1.
Nah, sebelum kamu menanam jahe, pastikan kepadatan tanah
sudah sempurna dengan memastikan air yang keluar dari pot tidak menyangkut di
bagian bawah.
Pada
satu pot, kamu bisa menumbuhkan sekitar 3 sampai 4 jahe.
Saatnya Menanam Jahe!
Tanamkan jahe di bawah permukaan campuran tanah dan pupuk
kandang sedalam kurang lebih 5 sampai 10 cm.
Apabila kamu ingin menanam lebih dari 1 jahe, pastikan jarak
antara jahe lebih dari 5 cm agar akarnya tidak saling berbenturan kelak.
Tempatkan pot yang sudah ditanami bibit jahe di area yang
tidak begitu terkena cahaya matahari dengan suhu 24 sampai 30 derajat Celsius.
Pastikan suhu ruangan atau lingkungan tidak dingin karena
akan memperlambat pertumbuhan jahe, atau membunuh bibit sampai tidak bisa
tumbuh.
Cara Panen Jahe dan Proses Penyiraman
Siram tanaman jahe kamu dengan sedikit air setiap harinya.
Periksa selalu kondisi pot, pastikan tangkai dan daunnya
tidak kering atau berubah menjadi warna coklat.
Karena kita berada di negara tropis, pastikan tanaman jahe
tidak terlalu terguyur air ketika hujan.
Ini lah mengapa ada baiknya kamu menyimpan pot jahe di teras
yang tertutupi atap sehingga terlindung dari air hujan dan cahaya matahari yang
berlebih.
Dengan
cara menanam jahe lewat media pot, waktu panennya biasanya sekitar 10 sampai 12
bulanan, dengan umbi yang akan tumbuh sebesar 60 sampai 120 cm.
Cara panen jahe pun mudah!
Kamu cukup menggalinya dengan hati-hati dan tarik dari
tangkai bawah sehingga akarnya akan tercabut.
Apabila ingin memperbanyak, cukup gali saja tunas baru yang
baru muncul di depan tanaman jahe utama serta tanaman tunas di tempat yang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar